Anak Ayam Pakoy Kualitas Terbaik Hanya 10 Ribuan Saja – Ayam Pakhoy kini sedang ramai dibicarakan dalam komunitas ayam laga. Spesies ini dianggap memiliki potensi untuk melampaui ketangguhan ayam Birma, yang sebelumnya mendominasi arena laga. Banyak yang percaya bahwa ayam Pakhoy akan menjadi penerus unggul dalam dunia pertandingan ayam laga.
Sebagai penggemar dan kolektor ayam laga, tentu Anda penasaran dengan performa ayam Pakhoy di arena pertarungan. Namun, mendapatkan ayam Pakhoy berkualitas, baik dari segi mutu maupun jumlah, ternyata tidaklah mudah.
Ayam Pakhoy dikenal karena kecepatan dan ketepatan pukulannya yang mengesankan. Kadang-kadang, ayam ini juga bisa menimbulkan kesulitan bagi ayam Bangkok dan ayam aduan lainnya dalam setiap pertandingan sabung ayam.
Ingin tahu bagaimana mengenali ayam Pakhoy yang berkualitas? Untuk memastikan Anda memilih yang terbaik, simaklah ciri-ciri ayam Pakhoy serta teknik pukulan khas yang dimilikinya.
Ciri-Ciri Ayam Pakhoy
Menurut buku Ayam Pakhoe: Si Petarung Paling Unggul oleh Didit Gondang dan rekan-rekannya (2016: 13), kualitas anak ayam Pakhoy yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kualitas induknya.
Ciri Indukan Jantan
- Bentuk kepala seperti buah pinang;
- Tulang leher rapat;
- Kaki dan sisik kering;
- Tulang ekor rapat dan keras;
- Kepak sayap rapat ke dalam;
- Bentuk badan bulat layaknya jantung pohon pisang;
- Bulu mengkilap.
Ciri Indukan Betina
- Model kepala seperti ular jika dilihat dari depan;
- Kaki kering dan jari-jari panjang;
- Tulang ekor lebar kira-kira 3-4 jari saja;
- Tak pernah sakit dari anakan;
- Bulu mengkilap;
- Mata menjorok ke dalam;
- Paruh tak terlalu tebal dan kokoh.
Ciri-Ciri Teknik Pukulan Ayam Pakhoy
- Sebelum melepaskan pukulan, ayam pakhoy mempunyai teknik pukul cepat yang sering merapat ke badan lawan.
- Ayam pakhoy mempunyai pukulan keras cenderung ke arah badan, dengan terlebih dahulu mematuk sekitar leher. Selain itu, terdapat ayam pakhoy yang menegok secara cepat terlebih dahulu, baru kemudian melepaskan pukulan ke arah leher.
- Ayam pakhoy sering melepaskan pukulan berulang-ulang secara habis-habisan/mati-matian, yang terkesan tidak memberikan kesempatan lawan untuk menguasainya.
- Mempunyai gerakan cepat hingga mampu mengimbangi teknik yang dipergunakan lawan.
- Sering melakukan pukulan badan dan cepat menaklukkan lawan, terutama ayam aduan yang memiliki tulang tipis, seperti ayam birma.
- Mempunyai pukulan keras dan mengagetkan lawan.
- Sering masuk sela-sela dan menyulitkan pukulan lawan.
- Jika terdesak, ayam pakhoy mematuk di semua bagian tubuh, baik bahu, bulu, ataupun leher. Setelah itu, ayam pakhoy akan melepaskan pukulan kerasnya.
Sejarah Ayam Pakhoy
Ayam Pakhoy adalah singkatan dari “Pama-Khoy,” yang dalam bahasa Thailand berarti “penumpas setan” atau “pembunuh setan.” Dalam konteks ini, “setan” merujuk pada ayam Pama, yang merupakan jenis ayam aduan asli dari Myanmar.
Menurut buku The Illustrated Guide to Chickens karya Celia Lewis, ayam Pakhoy merupakan hasil persilangan antara ayam dari Malaysia dan ayam Bangkok.
Sebagai ayam aduan, ayam Malaysia dikenal dengan teknik serangannya yang cepat dan efisien, memungkinkan untuk melukai lawan tanpa harus berjarak dekat atau mengunci. Teknik ini membuatnya sangat efektif dalam pertarungan.
Sebaliknya, ayam Bangkok mengandalkan strategi untuk mematuk kepala lawan sebelum melanjutkan dengan pukulan dan penguncian. Ayam Pakhoy menggabungkan kedua teknik ini dalam satu performa.
Ayam Pakhoy pertama kali berkembang pesat di daerah perbatasan Thailand dan Malaysia. Setelah itu, penyebarannya meluas ke seluruh Thailand dan akhirnya mencapai Indonesia.
Di Indonesia, ayam Pakhoy banyak dibudidayakan sebagai ayam aduan. Teknik permainannya yang agresif dan kemampuannya dalam mengejar lawan menjadikannya favorit di kalangan penggemar ayam laga.